Wednesday, March 21, 2012

0 Part I : Main Line Capter 01 "Jadeon"

Gunung Jadeon adalah gunung tertinggi terletak di Dataran Tengah. Di sebelah barat gunung mengalir sungai Hong Chuan,di timur terdapat Kota Sunstream (Sunstream City); lokasi geografis nya sangatlah bagus dan signifikan untuk daerah sekitarnya

Gunung Jadeon terbentang sepanjang ratusan mil dan memiliki tujuh puncak. Setiap puncak menjulang  tinggi hingga menyentuh awan. Hutan, bebatuan langka, binatang, air terjun, dan banyak keindahan alam lainnya terkenal ke seluruh dunia.

Namun, aspek yang paling terkenal dari Gunung Jadeon adalah fraksi yang berada di sana ---- Jadeon

Jadeon memiliki sejarah panjang, didirikan lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Sekarang, fraksi ini adalah pemimpin dari mereka yang disebut fraksi yang baik (Good). Dikatakan bahwa pendiri Jadeon adalah peramal pengembara, yang telah bepergian ke seluruh dunia. Pada usia empat puluh sembilan, ia melewati Gunung Jadeon, ia bisa melihat kekuatan spiritual yang besar disitu. Segera setelah itu ia mendaki gunung. Dalam gua rahasia yang terletak di sana dia menggali sebuah buku kitab kuno (ancient tome). Buku kitab tersebut berisi berbagai jenis sihir, yang semuanya sangat kuat.



Jadi, selama dua puluh tahun, ia tinggal di dalam gua dan mempelajari kitab tersebut; berbuat demikian ia mendapat sedikit pencapaian dalam pendalaman ilmu tersebut. Setelah itu ia meninggalkan gunung Jadeon, dan meskipun ia tidak bisa menjadi individu yang terkuat di dunia, dia adalah diantara yang terhebat dalam hal kehebatan ilmu. Selanjutnya, dia kembali ke Gunung Jadeon dan didirikan fraksi dengan nama yang sama: Jadeon. Kitab itu terdiri dari banyak ide-ide Taoisme dan, ia juga mengenakan pakaian Taois. Ia menamakan dirinya sendiri sebagai "Mister Jadeon." Di kemudian hari orang menyebutnya sebagai Master Jadeon.

Master Jadeon meninggal pada usia 367 tahun dan meninggalkan sepuluh orang murid yang ia angkat sendiri. Sebelum kematiannya dia mengatakan kepada mereka: "Menurut pengetahuan saya, Gunung Jadeon adalah lokasi spiritual yang langka, dan kita Jadeon harus mempertahankan kontrol atas gunung ini. Kita akan berkembang menjadi yang terbesar dari semua fraksi, jangan pernah melepaskan gunung ini.  Kalian semua harus ingat ! HARUS INGAT…!!"

Semua sepuluh murid mengangguk dan percaya kata-kata terakhir Master Jadeon. Setelah seratus tahun, entah karena dewa suka bermain dengan nasib manusia, atau, yang prediksi Guru Jadeon itu entah bagaimana salah, Jadeon tidak menjadi fraksi terbesar. Sebaliknya, kekuatan mereka justru berkurang.

Dari sepuluh murid banyak tidak bernasib baik, atau mengalami musibah. Dua murid meninggal dalam usia muda, empat lagi tewas selama duel, satu mengalami cacat permanen, dan satu yang lain menghilang. Hanya tinggal tersisa dua murid  dan, setelah lima puluh tahun, terjadinya gempa mengambil nyawa salah seorang murid, meninggalkan hanya satu dari sepuluh murid awal yang hidup. Karena kitab yang telah Master Jadeon temukan, banyak konflik muncul, jika Master Jadeon tidak meninggalkan beberapa segel pertahanan kuat, Jadeon pasti sudahlah punah.

Peristiwa tersebut berlanjut selama empat ratus tahun, dan Jadeon masih tidak menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Enam dari tujuh puncak telah dijarah dan dikuasai kecuali Peak of Widows. Bandit sekarang menghuni enam puncak lainnya sebagai markas mereka. Banyak orang berpikir Jadeon berada di balik semua ini, namun, tidak peduli seberapa keras Jadeon berusaha untuk menjelaskan dan untuk mengusir para bandit pergi, mereka tidak dapat membangun kekuatan untuk melakukannya.

Sampai seribu tiga ratus tahun yang lalu, situasi mulai berubah.

Mungkin, prediksi Master Jadeon mulai menjadi kenyataan, atau dewa-dewa telah lelah dan tidak lagi membodohi manusia. Pada waktu itu, di generasi kesebelas, seorang murid muncul yang sangat berbakat, dan yang, di masa depan, akan menjadi pemimpin dari semua umat manusia….Master Jade Leaf ----.

Setelah ia masuk ke Jadeon, ia hanya butuh satu tahun untuk belajar segala sesuatu yang Wu Feng Zi, guru Master Jade Leaf, dapat mengajarinya. Setelah mendalami pengajaran untuk yang kedua kali ia hampir bisa mengalahkan Wu Feng Zi dalam kultivasi spiritual. Wu Feng Zi begitu bahagia dan terkejut dengan hasil yang ia capai hingga ia memberikan kitab suci Jadeon untuk  Master Jade Leaf. Master Jade Leaf pergi ke Moontop Hollow dimana ia tinggal selama tiga belas tahun tanpa meninggalkan tempat tersebut senjengkal pun.

Pada malam ia muncul dari Moontop Hollow adalah bulan purnama dan pada malam tersebut seluruh Peak of Widows bersinar terang seolah-olah pagi hari. Angin yang kuat muncul, raungan naga memenuhi Gunung Jadeon, cahaya ungu menerangi langit, kemudian Moontop Hollow terbuka, Master Jade Leaf keluar dengan rambut putih dan cahaya di sekelilingnya, semua orang pikir dia telah menjadi sesorang dewa yang abadi.

Dia kemudian tersenyum kepada Wu Feng Zi, "harap Guru menunggu, murid (Catatan1) harus menyelesaikan sesuatu. Saya akan kembali besok.."

Tak seorang pun mengerti apa maksudnya; hari berikutnya, Master Jade Leaf kembali setelah membunuh para bandit di enam puncak lainnya. Master Jade Leaf tiba-tiba menjadi orang yang paling terkenal.

Setelah satu tahun berlalu, Wu Feng Zi mewariskan posisi pemimpin Jadeon kepada Master Jade Leaf. Dalam lima puluh tahun, Jadeon menjadi salah satu fraksi utama, dan setelah dua ratus tahun, Jadeon menjadi pemimpin dari segala fraksi baik (Good).

Master Jade Leaf meninggal pada usia tujuh ratus lima puluh, tetapi hanya memiliki tujuh murid. Tujuh puncak diberikan kepada tujuh murid. Puncak utama adalah Peak of Widows, di mana Pemimpin Jadeon hidup.

Sekarang, Jadeon mempunyai hampir seribu murid. Jadeon adalah fraksi utama bersama Skysong dan Incense, dan, Pemimpin Jadeon, Master Doyal Shen, adalah orang terkuat di dunia.



Di kaki Jadeon, lima puluh mil arah barat laut dari Kota Sunstream, ada sebuah desa dengan nama “Grasstemple Village”. Desa ini terdiri dari sekitar empat puluh kepala keluarga . Mereka memperdagangkan kayu bakar dengan Jadeon untuk mendapatkan uang. Orang-orang dari desa melihat Jadeon terbang sekitar sehari-hari dan, karena itu, mereka melihat Jadeon sebagai dewa; Jadeon selalu merawat penduduk desa.

Hari itu, awan gelap datang.

Gunung Jadeon dengan awan gelap di atasnya tampak menjadi sedikit menakutkan.

Para penduduk desa, bagaimanapun, telah melihat fenomena tersebut ribuan kali. Tak seorang pun bahkan repot-repot untuk memperhatikan,  dan anak-anak, tentu saja, tidak peduli.

"Bajingan, kemana kamu mau pergi?" teriakan, dengan sedikit tawa, datang dari seorang anak yang besar, sekitar 10 tahun yang memimpin 4 sampai 5 anak-anak lain mengejar satu orang anak lagi. Anak laki-laki yang lari berumur sekitar 2 tahun lebih muda daripada anak yang besar. Dengan senyum di wajahnya ia terus berlari dan memalingkan wajahnya kembali kadang menyengir kearah teman-temannya.

"Shaw Danon,berhenti! Kamu pasti akan kami tangkap! " sang anak besar berteriak lagi.

Shaw Danon menjawab, "Kamu pikir saya bodoh?! Tangkap saya kalau kamu bisa !" kemudian dia berlari lebih cepat.

Saat mereka berlari, mereka mendekat ke kuil yang hancur di sebelah timur desa.

Shaw Danon bergegas ke dalam kuil, dan tersandung oleh daun bawah pintu. Anak dari belakang melompat dan duduk diatasnya , dan anak besar tertawa, "Aku menangkapmu, Danon"

Shaw Danon memutar matanya, "Itu tidak masuk hitungan, Kau curang,. Bagaimana mungkin itu masuk hitungan?"

Anak itu berkedip dan berkata, "Kapan aku berbuat curang?"

Shaw Danon mengatakan, "Kalau begitu siapa yang menaruh kayu itu disitu kalau bukan kamu?"

Baye berteriak, "Bukan aku!"

Shaw Danon memalingkan kepalanya, dan tidak menyerah Baye menjadi marah. Dia meraih leher Shaw Danon, mengatakan dengan marah, "Kalau aku berhasil menangkap kamu, itu artinya kamu kalah, kamu menyerah?"

Shaw Danon tidak mendengarkan.

Baye mempererat genggamannya, "Menyerahlah!"

Wajah Shaw Danon mulai berubah menjadi merah, tapi masih tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Baye menjadi lebih marah, kekuatan semakin ia tingkatkan, dan mengulangi kata yang sama berkali-kali.

Anak-anak lain mulai mundur, meninggalkan dua anak yang bertengkar itu.

Tiba-tiba kalimat Buddha keluar dari dalam kuil, "Emi tuo fu, hentikan itu."

Sebuah tangan kurus muncul, menjentikkan tangan Baye. Baye merasa terkejut, dan segera melepaskan tangannya dari leher Shaw Danon

Shaw Danon menarik napas dalam-dalam. Mereka saling memandang dan merefleksikan apa yang baru saja terjadi.

Baye berkata, "Xiao Fan( nama kecil Shaw Danon dlm bahasa China), maaf, saya tidak tahu ..."

Shaw Danon menggeleng, "Saya baik-baik saja. Hah, siapa kau?"

Mereka memandang kuil dan melihat seorang biksu tua berdiri di sana, mengenakan jubah tua, kotor dari atas ke bawah.Tangannya memegang serangkaian tasbih giok dengan cahaya hijau. Ada orb ungu tua campuran tercampur diantara tasbih batu giok itu.

Catatan 1: tidak menggunakan "Aku" adalah cara penghormatan untuk mengatakan kepada orang lain dalam hubungan guru dan murid dalam budaya China.